Tugas Mandiri
DISUSUN OLEH :
NAMA :
DEBY MEITIA SANDY
NPM :
12131011140
Dosen : Prof. Supli Effendi Rahim, PhD, MSc
PROGRAM STUDI
PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2013 / 2014
Nilai-nilai Lingkungan dalam
Kehidupan Sosial
A.
Pendahuluan
Sedih
melihat alam Indonesia yang begitu luas dan kaya, makin habis dan rusak.
Bencana alam yang terjadi dimana-mana, meninggalkan sejuta tangis, derita, dan
kenangan pahit bagi anak cucu kita. Lingkungan yang menjadi tidak bersahabat
lagi. Orang begitu cemas dengan bencana alam, apalagi melihat dan mengingat
bencana Tsunami di Aceh yang meninggalkan berjuta tangis dan derita
berkepanjangan hingga kini. Krisis lahan di Kalimantan Selatan, akibat tambang
yang membuat kota tersebut bagai kota mati. Kebakaran hutan di Kalimantan
Timur, yang mempengaruhi status hutan Kaltim sebagai salah satu paru-paru
dunia. Sampai saat ini masih banyak terjadi tanah longsor yang sampai memakan
korban jiwa. Krisis banjir dimana-mana yang menyisakan derita dan tangis bagi
banyak orang.
Krisis
lingkungan hidup yang kita hadapi saat ini sebenarnya bersumber pada kesalahan
pemahaman manusia, yang berbasis pada cara pandang antroposentris. Pandangan
ini menempatkan manusia sebagai pusat dari alam semesta, sementara alam
seisinya hanyalah alat bagi pemuasan kepentingan mereka. Kesalahan cara pandang
tersebut telah menyebabkan kekeliruan manusia dalam menempatkan diri ketika
berperilaku di dalam ekosistemnya. Akibat dari kekeliruan tersebut telah
menimbulkan berbagai bencana lingkungan hidup yang akan mengancam kehidupan
manusia itu sendiri. Menurut Keraf (2002), kesalahan fundamental filosofis yang
terjadi pada manusia adalah bahwa mereka menempatkan posisi dirinya sebagai
pusat dari alam semesta, sehingga mereka dapat melakukan apa saja terhadap alam
demi pemenuhan segala kebutuhannya.
Manusia pada saat ini dalam memperlakukan alam
hampir tidak menggunakan hati nurani. Alam begitu saja dieksploitasi dan
dicemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis
kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies baik tumbuhan
maupun hewan dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam.
Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
Semua yang
terjadi pada lingkungan sekitar berpengaruh pada kehidupan kita, yang pasti
kita harus sadar dari diri sendiri untuk menjaga kelestarian alam untuk bangsa
penerus nanti. Lingkungan digunakan banyak orang dengan memanfaatkan lingkungan
dengan satu sisi untuk hal ekonomi dan satu sisi untuk keamanan dan
kesejahteraan lingkungan, misalnya pada penebangan pohon secara ilegal yang
mendapat masalah masyarakat sampai terjadinya longsor yang sampai memakan
korban jiwa. Itu merupakan masalah yang sampai saat ini belum terselesaikan
untuk menghargai lingkungan sekitar.
Dari
gambaran di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya untuk terus menjaga
kelestarian secara bersinergi bagi semua pihak. Baik dari perwujudan kebijakan
pemerintah dan didukung oleh seluruh komponen masyarakat. Jika pemerintah mampu
memberikan kebijakan yang berpihak terhadap kelestarian lingkungan, maka dengan
sendirinya masyarakat juga akan mengikuti dan bahwa mendorong terwujudnya
lingkungan yang lestari dan kenyamanan.
B.
Tujuan
.
Untuk mengetahui pengertian nilai lingkungan.
. Untuk memahami nilai-nilai lingkungan dalam kehidupan sosial.
. Untuk memahami nilai-nilai lingkungan dalam kehidupan sosial.
.
Untuk
memahami bahwa lingkungan itu sebagai media pembelajaran.
.
Untuk memahami
terhadap fungsi dan pengaruh lingkungan terhadap anak didik.
. Untuk memahami pandangan islam terhadap lingkungan.
. Untuk memahami pandangan islam terhadap lingkungan.
Nilai-nilai Lingkungan dalam
Kehidupan Sosial
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Nilai Lingkungan
Nilai atau
value adalah ukuran (pada diri seseorang) tentang sesuatu (sikap, kata,
situasi dan lain lain) yang dapat (selalu atau sering kali) mempengaruhi
perilakunya. Nilai selalu mempunyai kaitan dengan norma atau petunjuk-petunjuk
agar mempunyai hidup serta berperilaku yang baik. Nilai
masuk dalam bidang kajian filsafat, yaitu filsafat nilai. Istilah nilai dalam
bidang filsafat dipakai untuk menunjukan kata benda yang abstrak, yang artinya worlh
(keberhargaan) atau goodness (kebaikan).
Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebagai bulatan yang
melingkari. Lingkungan adalah sekalian yang terlingkup di suatu daerah. Dalam
literature lain, disebutkan bahwa lingkungan ini merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari
unsur-unsur dari biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati), dan budaya
manusia. Jalinan hubungan antara manusia dengan lingkungannya tidak hanya
ditentukan dengan jenis dan jumlah makhluk hidup dan benda mati, melainkan juga
oleh budaya manusia itu sendiri.
Nilai-nilai lingkungan yaitu sikap maupun kata seseorang yang dapat
mempengaruhi dalam perilaku terhadap lingkungannya. Sikap seseorang yang peduli
terhadap lingkungan dan menghargai alam akan mendapatkan dampak positif dari
lingkungan. Tetapi apabila sikap acuh dan tidak menghargai lingkungan sekitar akan
merusak lingkungan dan sikap dan kata-kata yang membuat atau mempengaruhi orang
lain dengan ucapan maupun tindakannya terhadap lingkungan baik itu positif
maupun negatif akan mempunyai pegaruh terhadap kita.
Nilai lingkungan artinya ada
kandungan yang terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai
positif, berharga dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang
berkarakter dan mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam
menunjang kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap ciptaan-Nya.
Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut sangatlah
penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan untuk
beribadah pada Sang Pencipta.
B. Nilai Lingkungan dalam Kehidupan Sosial
Lingkungan
dalam kehidupan sosial atau masyarakat merupakan sumber daya dalam kehidupan
sehari-hari. Lingkungan memiliki nilai-nilai yang penting harus dipahami dan
diketahui banyak orang. Lingkungan memiliki fungsi dan keuntungannya untuk
orang banyak, dengan menjaga lingkungan dengan baik dengan sikap dan kesadaran
kita lingkungan juga memberikan hubungan timbal balik terhadap masyarakat
sekitar. Kepedulian dengan lingkungan sekitar mempunyai manfaat positif yang
besar untuk masyarakat.
Lingkungan
yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan
untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda mengajar dengan
menggunakan lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan
lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan
keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih
factual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Banyak sekali
keuntungan yang dapat kita peroleh, diantaranya berikut ini:
a. Lingkungan menyediakan berbagai hal
yang dapat dipelajari siswa, memperkaya wawasannya, tidak terbatas oleh empat
dinding kelas, dan kebenarannya lebih akurat.
b. Kegiatan belajar dimungkinkan akan
lebih menarik, tidak membosankan, dan menumbuhkan antusiasme siswa untuk lebih
giat belajar.
c. Belajar akan lebih bermakna
(meaningful learning), sebab siswa diharapkan dengan keadaan yang sebenarnya.
d. Aktifitas siswa akan lebih meningkat
dengan memungkinkannya meenggunakan wawancara, membuktikan sesuatu, dan menguji
fakta.
Dalam
prinsip mandiri dalam mengajar adalah meletakkan dasar untuk penuh inisiatif,
dan kreatif untuk menciptakan berbagai kemungkinan agar muridnya tetap belajar
dengan baik. Prinsip mandiri bagi guru adalah melepaskan diri dari ketergantungan
terhadap fasilitas yang dikirim pemerintah, dan terhadap kelengkapan jumlah
guru yang mengajar di sekolah Anda. Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai
situasi pembelajaran yang terlepas dari ketergantungan terhadap alasan serba
kekurangan tadi.
Memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah
sebagai sumber belajar, memberikan tuntunan dalam mengaitkan antara kurikulum
dengan lingkungan sehari-hari, serta memvariasikan metodemengajar agar tidak
terjadi kebosanan. Ini
penting karena guru berhadapan dengan murid dari berbagai jenis latar belakang,
tingkat kemampuan, dan kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu,
dalam menggunakan sumber belajar, metode penyampaian dan berbagai pendekatan
lainnya harus disesuaikan dengan kebutuhannya.
Manfaat yang
diperoleh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber adalah:
a. Murid-murid dapat melihat secara
langsung benda-benda yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolahnya
b.
Murid dapat membuktikan dan menerapkan
teori atau konsep yang pernah didapat di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari
c.
Menanamkan sikap untuk menyayangi
lingkungan sekitar.
Sebagai pedoman bagi Anda dalam
menggunakan laboratorium raksasa ini, perlu dilakukan langkah-langkah yaitu dengan
mempelajari lingkungan alam diharapkan siswa dapat lebih memenuhi bahan ajar,
lebih dari itu dapat menumbuhkan kesadaran, cinta alam, mungkin dengan menjaga
dan memelihara lingkungan.
Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(sains), siswa diminta mempelajari lingkungan alam di sekitar tempat tinggalnya
atau di sekitar sekolah, mereka diminta mencatat dan mempelajari gejala-gejala
alam misalnya suhu udara, jenis tumbuhan, jenis hewan, baik secara individual
maupun kelompok melalui kegiatan mengamati, bertanya kepada ahli, membuktikan sendiri atau
mencobanya. Siswa
tentu akan memperoleh sesuatu yang sangat berharga dari kegiatan belajarnya itu
yang mungkin tidak akan ditemukan dari pengalaman belajar di sekolah
sehari-hari.
Lingkungan
yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan
meliputi : Masyarakat disekeliling sekolah, Lingkungan fisik disekitar sekolah,
bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai, bahan-bahan bekas dan bila diolah
dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar, serta
peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Jadi,
media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah
laku tertentu dari objek atau pengamatan ilmiah terhadap sesuatu yang ada di
sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari
sekolah dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di
lingkungan mereka.
C. Tujuan penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran
Tujuan pemanfaatan lingkungan masyarakat sebagai sumber
belajar adalah untuk mengupayakan agar terjadi proses komunikasi atau interaksi
yang baik antara sekolah
khususnya para siswa dan masyarakat. Interaksi yang baik akan menumbuhkan saling pengertian
antara kedua pihak, sehingga miskomunikasi tidak akan terjadi.
Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media
pembelajaran ini guru juga berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan
sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya dan tidak merusak lingkungan
sekitar, saling menghargai alam agar alam bisa bersahabat dengan kita. Jangan
merusak alam seperti melakukan pembalakan pohon secara liar sehingga merugikan
kita dan hewan yang lain. Gunakan alam sebaik mungkin dalam pemanfaatannya
sebagai sumber daya untuk orang banyak dan tidak membuat rugi dan tidak menjadi
musibah buat orang lain.
D. Jenis-jenis
lingkungan sebagai media pembelajaran
Semua
lingkungan yang ada disekitar kita bisa digunakan sebagai media pembelajaran.
Dari semua lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan
pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan
belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan.
1. Lingkungan
Sosial
Lingkungan sosial sebagai sumber
belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat,
seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan,
kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai. Lingkungan sosial
tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Dalam praktek pengajaran penggunaan
lingkungan sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari
lingkungan yang paling dekat seperti keluarga, tetangga, rukun tetangga, rukun
warga, kampung, desa, kecamatan dan seterusnya. Hal ini disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik.
Contoh :
Dalam pelajaran Ilmu Bumi dan Kependudukan siswa diberi tugas untuk mempelajari
aspek kependudukan di rukun tetangganya. Siswa diminta untuk mempelajari jumlah
penduduknya, jumlah keluarga, komposisi penduduk menurut umur, agama, mata
pencaharian, tingkat pendidikan, peserta KB, pertambahan penduduk dari tahun ke
tahun dan lain-lain. Dalam studi ini siswa menghubungi ketua RT dan bertanya
kepadanya, disamping melihat sendiri keadaan penduduk di RT tersebut. Hasilnya
dicatat dan dilaporkan di sekolah untuk dipelajari lebih lanjut.
2. Lingkungan Alam
Lingkungan
Alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis,
iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber
daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan dan lain-lain).
Aspek-aspek
lingkungan alam tersebut dapat dipelajari secara langsung oleh para siswa
melalui cara-cara tertentu. Mengingat sifat-sifat dari gejala alam relatif
tetap tidak seperti dalam lingkungan sosial, maka akan lebih mudah dipelajari
para siswa. Siswa dapat mengamati dan mencatatnya secara pasti, dapat mengamati
perubahan-perubahan yang terjadi termasuk prosesnya dan sebagainya. Gejala lain
yang dapat dipelajari adalah kerusakan-kerusakan lingkungan alam termasuk
faktor penyebabnya seperti erosi, penggundulan hutan, pencemaran air, tanah,
udara, dan sebagainya.
Dengan
mempelajari lingkungan alam diharapkan para siswa dapat lebih memahami materi
pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk
menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam menanggulangi kerusakan
dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga kelestarian kemampuan sumber daya
alam bagi kehidupan manusia.
Contoh :
dalam pelajaran IPA, siswa diminta mempelajari lingkungan alam di tempat
tinggalnya. Siswa diminta mencatat dan mempelajari suhu udaara, jenis tumbuhan,
hewan, batu-batuan, kerusakan lingkungan, pencemaran dan lain-lain. Baik secara
individual maupun kelompok para siswa akam melakukan kegiatan belajar seperti
mengamati, bertanya kepada orang lain, membuktikan sendiri atau mencobanya.
Dari kegiatan tersebut siswa akan mendapatkan pelajaran yang tidak diperolehnya
di sekolah sehari-hari.
3.
Lingkungan Buatan
Kalau
lingkungan alam bersifat alami, sedangkan lingkungan buatan adalah lingkungan
yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain adalah irigasi
atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan,
dan pembangkit tenaga listrik.
Siswa
dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya,
pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain
yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada
umumnya. Lingkungan buatan dapat dikaitkan dengan kepentingan berbagai bidang
studi yang diberikan di sekolah.
Ketiga
lingkungan tersebut dapat dimanfaatkan sekolah dalam proses belajar-mengajar
melalui perencanaaan seksama oleh para guru bidang studi di luar jam pelajaran
dalam bentuk penugasan kepada siswa atau dalam waaktu khusus yang sengaja
disiapkan pada akhir semester atau pertengahan semester. Ketika lingkungan
ditempatkan sebagai media atau sumber pada bidang studi yang relevan, maka akan
memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip dan konsep yang dipelajari
dalam bidang studi dan bisa dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa.
E. Keuntungan dan kelemahan menggunakan
lingkungan sebagai media pembelajaran
Membawa
kelas atau para siswa keluar kelas dalam rangka kegiatan belajar tidak terbatas
waktu. Artinya tidak selalu memakan waktu yang lama, tapi bisa saja dalam satu
atau dua jam pelajaran bergantung kepada apa yang akan dipelajari dan bagaimana
cara mempelajarinya. Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran lebih
bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
1. Keuntungan dalam
Penggunaan Lingkungan
a. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan
dibandingkan duduk di kelas selama berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa
akan lebih tinggi
b. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan
langsung dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami
c. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih
faktual sehingga kebenarannya lebih akurat
d. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau
wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, dan menguji fakta
e. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang
dapat dipelajari sangat beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan
alam, lingkungan buatan, dan lain-lain
f. Siswa juga lebih dapat memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak
asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan
lingkungan.
2. Kelemahan dalam Penggunaan
Lingkungan
a. Tidak seperti pelajaran dalam kelas,
pelajaran diluar kelas harus disiapkan secara matang karena jika kurang
persiapan sebelumnya akan menyebabkan ada kesan main-main ketika pelajaran
berlangsung.
b. Adanya anggapan belajar dengan
lingkungan memerlukan waktu yang relatif lama, padahal pelajaran cukup
dilakukan selama beberapa menit saja kemudian dilanjutkan dikelas.
c. Banyak guru yang masih berpandangan
sempit bahwa belajar hanya dilakukan didalam kelas.
F. Teknik
penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran
Ada
beberapa cara atau teknik bagaimana mempelajari lingkungan sebagai media dan
sumber belajar, antara lain :
1.
Survey
Mengunjungi lingkungan seperti
mayarakat setempat untuk mempelajari proses sosial, budaya, ekonomi,
kependudukan, dan lain-lain. Kegiatan belajar dilakukan siswa melalui
observasi, wawancara dengan beberapa pihak yang dipandang perlu, mempelajari
data atau dokumen yang ada, dan lain-lain. Hasilnya dicatat dan dilaporkan di
sekolah untuk dibahas bersama dan disimpulkan oleh guru dan siswa untuk
melengkapi bahan pengajaran. Pengajaran yang dapat dilakukan untuk kegiatan
survey terutama bidang studi ilmu sosial dan kemasyarakatan, seperti ekonomi,
sejarah, kependudukan, hukum, sosiologi, antropologi, dan kesenian.
2. Kamping atau berkemah
Kemah membutuhkan waktu yang cukup
sebab siswa harus dapat menghayati bagaimana kehidupan alam seperti suhu,
iklim, suasana, dan lain-lain. Kemah cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan
alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika. Siswa dituntut merekam apa yang ia
alami, rasakan, lihat dan kerjakan selama kemah berlangsung. Hasilnya dibawa ke
sekolah untuk dibahas dan dipelajari bersama-sama.
3. Field trip atau karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan siswa
keluar kelass untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral dari
kegiatan kurikuler di sekolah. Sebelum karyawisata dilakukan siswa, sebaiknya
direncankan terlebih dahulu objek apa yang akan akan dipelajari dan cara
mempelajarinya serta kapan sebaiknya dipelajari. Karyawisata sebaiknya
dilakukan pada akhir semester atau tengah semester dan dikaitkan dengan
keperluan pengajaran dari berbagai bidang studi.
Objek karyawisata harus relevan
dengan bahan pengajaran. Misalnya museum untuk pelajaran sejarah, kebun
binatang untuk pelajaran biologi, taman mini untuk pelajaran ilmu bumi dan
kebudayaan, peneropongan bintang di Lembang untuk fisika dan astronomi.
4. Praktek lapangan
Praktek lapangan dilakukan oleh para
siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus. Dengan demikian
praktek lapangan berkenaan dengan keterampilan tertentu sehingga lebih tepat
untuk sekolah-sekolah kejuruan.
5. Mengundang manusia sumber atau
nara sumber
Jika cara sebelumnya kelas dibawa ke
masyarakat, pada cara ini narasumber yang diundang ke sekolah untuk memberikan
penjelasan mengenai keahliannyadi hadapan para siswa. Misalnya mengundang
dokter atau mantri kesehatan untuk menjelaskan cara bercocok tanam, dan
lain-lain. Narasumber yang diundang harus relevan dengan kebutuhan belajar
siswa.
6. Proyek
pelayanan dan pengabdian pada masyarakat
Cara ini dilakukan apabila sekolah
(guru dan siswa secara bersama-sama melakukan kegiatan dengan memberikan
bantuan kepada masyarakat seperti pelayanan, penyuluhan, partisipasindalam
kegiatan masyarakat, dan kegiatan lain yang diperlukan). Proyek pelayanan pada
masyarakat memberi manfaat yang baik bagi para siswa maupun bagi masyarakat.
G. Lingkungan
dalam Pandangan Islam
Dalam
Ajaran Islam menawarkan kesempatan untuk memahami Sunatullah serta menegaskan
tanggung jawab manusia. Ajaran Islam tidak hanya mengajarkan untuk mengambil
manfaat dari sumber daya alam, tetapi juga mengajarkan aturan main dalam
pemanfaatannya dimana kesejahteraan bersama yang berkelanjutan sebagai hasil
keseluruhan yang diinginkan baik untuk manusia dan lingkungan.
Salah
satu Sunnah Rasullullah SAW menjelaskan bahwa setiap warga masyarakat berhak
untuk mendapatkan manfaat dari suatu sumber daya alam milik bersama untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya sepanjang dia tidak melanggar, menyalahi
atau menghalangi hak-hak yang sama yang juga dimiliki oleh orang lain sebagai
warga masyarakat. Penggunaan sumber daya yang langka atau terbatas harus
diawasi dan dilindungi.
Adapun
ajaran Agama Islam dalam menyerukan manusia untuk ramah terhadap lingkungan
tercantum dalam surat seperti Surat ar-Ruum ayat 41, al-Baqarah ayat 11-12, 27,
60, 205, Surat Ali Imran ayat 63, Surat al-Maidah ayat 32-33, 64, Surat
al-A’raf ayat 56, 74, 85, Surat Huud 85, 116, Surat ar-Ra’du ayat 25, Surat
an-Nahl ayat 88, Surat as-Syu’ara ayat 151-152, 183, Surat al-Qashash ayat 77,
83, Surat al-Ankabuut ayat 36 dan surat as-Shaad ayat 28 dan lain-lain itu
merupakan sebagian dari sekian banyak seruan agama untuk ramah terhadap
lingkungan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai atau
value adalah ukuran (pada diri seseorang) tentang sesuatu (sikap, kata,
situasi dan lain lain) yang dapat (selalu atau sering kali) mempengaruhi
perilakunya. Nilai selalu mempunyai kaitan dengan norma atau petunjuk-petunjuk
agar mempunyai hidup serta berperilaku yang baik.
Lingkungan
adalah sekalian yang terlingkup di suatu daerah. Dalam literature lain,
disebutkan bahwa lingkungan ini merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan
keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk
hidup lainnya.
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran lebih
bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu, guru juga berharap siswa akan lebih akrab
dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya.
Lingkungan
sebagai media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga yaitu lingkungan sosial,
lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Dengan cara yang tepat dan persiapan
yang matang, semua jenis lingkungan bisa dimanfaatkan secara maksimal.
B. Saran
Diharapkan untuk setiap orang bisa
menghargai lingkungan sekitar, kita boleh memanfaatkan lingkungan tapi jangan
sampai merusak dan merugikan diri sendiri dan orang lain. Kesadaran dari diri
sendiri ini sangat penting untuk bisa mneghargai alam. Sedini mungkin anak-anak
bisa diberikan pengetahuan dan pendidikan tentang lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad Azhar, “Media Pembelajaran” , PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta:2006
http://www-afidz.blogspot.com/2011/12/nilai-lingkungan.html?zx=d8b54c5965cbffef
http://rama-14.blogspot.com/2012/11/etika-lingkungan-hidup.html
http://artnur.wordpress.com/2009/11/12/etika-lingkungan-hidup-sebagai-landasan-kebijakan-yang-berpihak-terhadap-kelestarian-lingkungan/
Asian Handicap Strategy 2021 - Malohak Chaturthi
BalasHapusThe Asian aramexchangeb.com Handicap (also called 'handicap') is a type of match betting in which 바카라신규가입쿠폰 two tendenciasealternativas.com teams sit to win by exactly one 바카라 추천 사이트 number. 바카라배팅 The two teams